Berita

csr klinik kesehatan

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Gerai Sehat Rorotan (LKC GSR)

"Gratis? Benar nih? Terima kasih banyak!" adalah percakapan akrab dari banyak pengunjung pertama kali yang tidak percaya benar-benar ada klinik yang menawarkan layanan kesehatan gratis.

 

Di Indonesia, sekitar separuh populasi berpenghasilan rata-rata USD 28 atau Thai Baht 900 per bulan, cukup sulit untuk mendapatkan penghasilan untuk menyediakan makanan, tetapi ketika orang miskin jatuh sakit, uang yang dibutuhkan untuk perawatan medis menjadi beban ekonomi yang lebih besar.

 

Bagi individu yang tinggal di perumahan padat penduduk ini, berbagai gangguan kesehatan dan penyakit seperti influenza, demam berdarah, diare dan kolera merajalela karena kondisi perumahan yang menyebabkan tingginya angka kematian di kalangan yang paling rentan, yaitu ibu dan bayi. Upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi dan meringankan kondisi ini melalui perbaikan layanan kesehatan publik telah diperlambat karena besarnya dampak dan keterbatasan anggaran.

 

Klinik Gratis untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Pelayanan Kesehatan Gratis PTTEP-Layanan Cuma-Cuma (PTTEP-LKC) pertama kali dibuka pada tanggal 1 April 2015 dan merupakan salah satu bentuk kepedulian PTTEP kepada masyarakat Tanah Air. Singkatnya, ini adalah “Klinik Gratis” untuk memberikan akses kesehatan umum kepada masyarakat kurang mampu.

 

Proyek ini dijalankan bekerja sama dengan Domphet Dhuafa (DD) sebuah yayasan yang berpengalaman dalam bidang kesehatan masyarakat.

 

Klinik Gratis terletak di kelurahan Rorotan di Jakarta Utara, di daerah berpenghasilan rendah, yang berpenduduk padat sekitar 17.000 orang, tetapi pada saat yang sama memiliki fasilitas kesehatan paling sedikit jika dibandingkan dengan kabupaten lain di kota.

 

Bangunan dua lantai seluas 500-meter persegi ini dirancang untuk menjadi poliklinik ringan dan lapang yang menyediakan perawatan rawat jalan bagi masyarakat setempat. Lantai dasar memiliki loket informasi, kantor pendaftaran, bangsal darurat, ruang pemeriksaan, dan apotek. Lantai atas merupakan ruang serbaguna terbuka untuk mengadakan acara dan kegiatan.

 

Fase pertama dari proyek ini berfokus pada penyediaan layanan kesehatan dasar, perawatan pra-kelahiran, kelas kebersihan ibu dan bayi, serta perawatan gigi.

 

Sejak saat itu fase kedua telah melihat perluasan lebih lanjut dengan unit darurat 24/7 dengan ambulans yang siap siaga setiap saat. Pada tahun 2017 telah dibangun perluasan unit Tuberkulosis (TB) lebih lanjut, kondisi tempat tinggal penduduk yang sempit dan kelembaban yang tinggi menjadikan tempat berkembang biak yang sempurna yang dapat menyebabkan TB menyebar dengan cepat.

 

PTTEP telah menetapkan target 5 tahun untuk merawat total 100.000 pasien setiap tahun.

 

Selain menyediakan akses kesehatan umum bagi penduduk setempat, Klinik Gratis juga memiliki peran penting dalam mempromosikan pengetahuan tentang hidup sehat dan pencegahan penyakit, sehingga membekali penduduk setempat dengan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka sendiri dan melatih sukarelawan sebagai baris pertama untuk pergi ke komunitas mereka untuk mendidik keluarga dan tetangga mereka tentang perawatan kesehatan. Selain itu, karyawan PTTEP juga berpartisipasi sebagai relawan dan pergi mengunjungi masyarakat terpencil untuk menyebarkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan.

 

Dokter dan staf medis yang bekerja di klinik semuanya adalah relawan dari jaringan DD. Klinik tersebut memiliki dokter yang bertugas selama delapan jam sehari, tidak seperti kebanyakan rumah sakit di Indonesia yang tidak memiliki dokter siaga. Untuk pasien yang memiliki kondisi yang lebih serius, klinik menyediakan tautan yang sangat dibutuhkan dan vital ke rumah sakit di jaringan DD dan rumah sakit negara tempat mereka dapat dirujuk untuk konsultasi dan perawatan lebih lanjut – serta mengurus sebagian dari tagihan medis.

 

Klinik ini telah meningkatkan cakupan perawatan kesehatan untuk masyarakat setempat tetapi masih banyak orang tua atau orang cacat yang mengalami kesulitan dalam perjalanan ke klinik sehingga delapan hari dalam sebulan Klinik Gratis mengirimkan klinik keliling untuk melayani orang-orang yang tidak dapat pergi ke klinik dan mereka yang tinggal di daerah terpencil.

 

PTTEP berharap Klinik Gratis ini dapat menjadi model pelayanan kesehatan yang berkelanjutan bagi masyarakat lain di Indonesia.

Berbagi :
Konten yang Berhubungan
Peta Situs