Julie Laiskodat Kembali Gandeng PTTEP Indonesia Hadirkan Sumur Bor di NTT
02 May 2023
Julie Laiskodat sebagai anggota DPR RI Komisi IV telah menghadirkan PTTEP Indonesia untuk menangani kesulitan air bersih yang di alami oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Jener Alison Bana sebagai Staf Ahli DPR RI Julie Laiskodat mengatakan “PTTEP hadir sebagai solusi untuk kesulitan air bersih layak bagi masyarakat di NTT setelah bertahun-tahun. Terima kasih PTTEP, harapan Masyarakat NTT agar PTTEP terus bisa menghadirkan sumber-sumber air bersih layak yang menjangkau seluruh wilayah NTT”.
Survei dilakukan di dua lokasi yaitu Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Kedua tempat tersebut memiliki tanah yang subur hingga berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian. Namun kendalanya adalah masyarakat tidak memiliki sumber air yang cukup untuk mengelola lahan pertanian.
Ibu Epin petani di Kabupaten Sikka mengaku, selama ini dalam setahun petani hanya bisa satu kali tanam yaitu di musim hujan saja, karna hanya di musim hujan ada air. “Dengan adanya program ini kami berharap dalam setahun bukan hanya bisa satu kali saja tanamnya, tapi bisa berkali-kali. Dan bukan hanya kacang dan vanili saja, tapi juga bisa tanaman lain yang ditanam”, ujar Epin.
Akhir Maret 2023, PTTEP Indonesia dan rombongan melakukan survei untuk menentukan titik bor dengan melakukan pengukuran geolistrik resistivitas. Masyarakat menyambut hangat tim survei dan sangat antusias dengan adanya program sumur air bersih di Sikka dan Flores Timur, (Selasa-Rabu, 28-29/03/2023).
Awallul Syaban, Tim Teknis dari PT. Thalweg Nusantara menyatakan bahwa hasil geolistrik menunjukkan bahwa Kecamatan Adonara Timur memiliki potensi lapisan air tanah yang cukup besar dikarenakan hampir semua lintasan pengujian geolistrik mendeteksi keberadaan air di area Dusun Riang Bunga. Berbeda dengan Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka yang dominan berada di wilayah perbukitan sehingga cukup sulit mendapatkan lapisan air tanah. Namun berdasarkan hasil survey geolistrik, kemungkinan keterdapatan lapisan air tanah masih ada. “Harapannya ketika pengeboran berlangsung, tidak ada kendala berarti, dan dapat dilakukan dengan waktu yang singkat sehingga masyarakat dapat cepat menikmati airnya” ujar Awal.