Berita

Jaga Komitmen, PTTEP Ikut Cegah Stunting di NTTcsr kesehatan

csr kesehatan Jaga Komitmen, PTTEP Ikut Cegah Stunting di NTT
csr kesehatan Jaga Komitmen, PTTEP Ikut Cegah Stunting di NTT
csr kesehatan Jaga Komitmen, PTTEP Ikut Cegah Stunting di NTT

Jaga Komitmen, PTTEP Ikut Cegah Stunting di NTT

13 Dec 2021


 

Mencegah dan mengurangi stunting—atau dalam bahasa Indonesia bayi yang pertumbuhannya lebih rendah dari anak seusianya, karena kekurangan gizi—menjadi perhatian pemerintah Indonesia sejak masa periode pertama pemerintahan Joko Widodo. Perhatian pemerintah merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan prevalensi balita stunting di tahun 2018 hingga 30,8 persen.

 

Angka tersebut menjadikan Indonesia menjadi bagian negara dengan angka stunting tinggi. Untuk itu, program ini menjadi salah satu yang jadi perhatian khusus pemerintah Indonesia, tujuannya adalah mencegah dan mengurangi stunting. Apalagi masalah stunting juga menjadi agenda Perserikatan Bangsa Bangsa dan PTTEP Indonesia juga ikut serta dalam misi yang mulia ini.

Yang dilakukan PTTEP adalah bekerjasama dengan sejumlah pihak, yakni Sekretariat Wakil Presiden, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) serta sejumlah kabupaten dan kota di provinsi NTT yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Timor Tengah Utara (TTU).

Aksi nyatanya adalah salah satunya memberikan gizi tambahan bagi anak-anak. Program ini sudah berlangsung sejak Desember 2019 dengan beragam aktivitas program. Semua program didampingi Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI.

“Bunda Julie”—panggilan Julie Laiskodat, Ketua Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Timur, berterima kasih kepada Setwapres, PTTEP Indonesia, Dompet Dhuafa, serta Pemprov NTT dan Pemkab Kupang, TTS, dan TTU yang telah membantunya dalam upaya penanganan stunting di daerah ini. "Kita masih berharap perhatian para mitra agar dengan dana CSR-nya bisa membantu penanganan stunting di daerah lainnya di NTT," kata Julie.

Menggandeng Dompet Dhuafa (DD) sebagai pelaksana program, rangkaian kegiatan mulai dari pemberian asupan gizi tambahan, pemberian paket pangan sehat, promosi pertumbuhan, pendampingan posyandu, edukasi intensif, hingga support sarana sanitasi, dan air bersih, serta renovasi dan pembangunan pos pelayanan terpadu (Posyandu).

Selama berjalannya program ini, tercatat lebih dari 346 jiwa ibu hamil, 2.017 baduta-balita, 1.956 remaja putri dan wanita usia subur, 370 kader posyandu dari 74 posyandu, serta 113 guru PAUD, telah menjadi penerima manfaat program. Para penerima manfaat tersebar di 16 desa di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kupang, TTS, dan TTU.

 

Sementara General Manager (GM) PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam menyatakan, program kolaborasi multi pihak telah mendapatkan sejumlah apresiasi dan penghargaan. Diantaranya Stevie Award 2021, Penghargaan Internasional dalam upaya pencegahan stunting, serta penghargaan nasional, Indonesian Sustainable Development Award dalam kolaborasi mewujudkan generasi yang lebih baik.

"PTTEP Indonesia sangat senang dan bangga dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung program prioritas pemerintah di bidang percepatan pencegahan stunting di Indonesia. Harapan kami, program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan dan menginspirasi lebih banyak mitra pembangunan dalam menciptakan generasi emas untuk anak bangsa," ujar Grinchai Hattagam.

Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan, Setwapres RI, Abdul Muis mengnyatakan upaya pencegahan stunting merupakan proram prioritas nasional. Abdul Muis mengatakan, dalam upaya percepatan penanganan stunting, akan dibentuk tim khusus dari provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa. "Mohon Ibu Ketua TP PKK NTT (Julie Sutrisno Laiskodat) untuk kita dorong program kemitraan lewat CSR dengan perusahan yang lain. Semoga hal ini menjadi motivasi bersama pihak lainnya, agar menjadi bagian yang mendukung komitmen pemerintah dalam menurunkan prevelensi stunting di Indonesia hingga 14 persen di tahun 2024," ujar Muis.

 

Berbagi :
News Lainnya
Peta Situs