KKS Laut Natuna Blok “A” asal mulanya dioperasikan oleh AGIP Indonesia Ltd. yang lalu melepaskannya pada pertengahan tahun1970an. Sumatra Gulf Oil Ltd. mengambil alih operasional blok ini setelah PERTAMINA atas nama pemerintah, menandatangani sebuah perjanjian kontrak pada tanggal 16 Oktober 1979 untuk masa kontrak 30 tahun. Pada tahun 1982, KUFPEC melakukan farm-in dengan interest (hak dan kewajiban) sebesar 33.333%. Gulf Oil tetap menyadi Operatornya dengan interest sebesar 66.667%. Pada tahun 1985, Chevron mengakuisisi Gulf Oil dan mengambil alih bagiannya di KKS. Amoseas Indonesia Inc. yang merupakan sebuah joint venture antara Chevron dan Texaco, mengoperasikan blok tersebut atas nama Chevron dan KUFPEC. Pada tanggal 20 September 1996, Premier Oil membeli Sumatra Gulf Oil Ltd. dan menjadi Operator blok tersebut sejak 1 Oktober sampai sekarang.
Blok tersebut berlokasi di lepas pantai Laut Natuna dekat perbatasan maritim internasional antara Indonesia dan Malaysia-Vietnam. Luas wilayah asli blok ini adalah sekitar 5.000 km² pada kedalaman air sekitar 80 m.
KKS Laut Natuna Blok “A” diperpanjang dan ditandatangani antara PERTAMINA dan para Kontraktor Premier Oil Natuna Sea Ltd (66.667%) sebagai Operator dan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company KSC (33.333%) pada tanggal 15 Januari 1999 untuk selama 20 (dua puluh) tahun sejak 16 Oktober 2009. Pada bulan September 2003, Premier mengalihkan hak dan kewajibannya (interest) masing-masing sebesar 23?n 15% kepada Amerada Hess dan Petronas Carigali. Pada bulan November 2013, Pertamina PHE dan PTTEP mengakuisisi Natuna 2 B.V. untuk mendapatkan keseluruhan interest Hess di KKS sebesar 23%. Komposisi baru participating interest blok ini sekarang menjadi :
Premier Oil (Operator) 28.67%
Kufpec 33.33%
Petronas Carigali 15.00%
PTTEP 11.50%
Pertamina PHE 11.50%
Lapangan pengembangan pertama di blok ini adalah struktur Anoa yang mempunyai akumulasi minyak dan gas bumi yang signifikan. Sumur-sumur Anoa (AQ-1X s/d AQ-5X) dibor oleh AGIP di pertengahan 1970an dan program pengeboran penilaian tersebut telah diselesaikan di tahun 1982 dengan pengeboran sumur-sumur Anoa-1 s/d Anoa-6. Minyak dan gas Anoa mulai berproduksi pada bulan November 1990. Ada 4 fasilitas produksi Anoa : Anoa FPSO, Anoa WHP, Anoa AGX, dan Anoa West Lobe WHP. Tingkat produksi gas Anoa secara alamiah menurun, tetapi sampai sekarang terus berlanjut sebagai lapangan produksi utama dalam KKS ini.
Saat ini, blok ini mempunyai empat lapangan produksi terpisah yaitu Anoa, Gajah Baru, Naga, dan Pelikan. Kebanyakan produksinya adalah gas dengan sedikit minyak dari Anoa. Gas tersebut dikirimkan ke Singapura dan pasar domestik berdasarkan beberapa Perjanjian Penjualan Gas :
(1) GSA1 : Kontrak gas dengan SembCorp di Singapura di bulan Januari 2001. Gas tersebut diekspor oleh pipa Sistem Transportation Natuna Barat (West Natuna Transportation System-WNTS) ke Singapura. Gas Anoa didedikasikan untuk GSA1. Gas Pelikan yang mulai berproduksi pada bulan April 2015 adalah untuk mempertahankan pengiriman profil gas GSA1. Produksinya diikatkan ke dalam anjungan pengolahan sentral (Central Processing Platform-CPP) Gajah Baru.
(2) GSA2 : Kontrak gas dengan SembCorp untuk penjualan gas tambahan ke pasar Singapura. Pengiriman gas adalah dari Lapangan Gajah Baru mulai bulan Oktober 2011 dan Naga Field yang berproduksi di bulan November 2014.
(3) GSA3 dan GSA4 : Gas untuk dipasok kepada para pembeli di Batam sebagai pasar domestik melalui pengaturan swap (pertukaran). Gas pertama berdasarkan Domestic Swap Agreement-DSA (Perjanjian Pertukaran Domestik) di mulai pada bulan Juli 2014 sebagai pengiriman volume gas tambahan ke Singapura sampai pipa domestik dibangun untuk menghubungkan WNTS ke Pemping Island.
Untuk memenuhi pasar gas yang ada dan dalam waktu dekat di daerah ini, beberapa penemuan gas sedang dikembangkan termasuk Lapangan-lapangan Bison, Iguana, dan Gajah Puteri (BIGP). FEED sudah diselesaikan dan gas pertama diharapkan dimulai pada kuartal ketiga 2019.
Jumlah gas mengalir yang signifikan dari Lama Sands di sumur WL-5X dibor pada tahun 2012. Anoa West-1 dibor pada tahun 2015 untuk menilai Sands lebih dalam. Saat ini, upaya eksplorasi sedang berlangsung untuk menginvestigasi potensi hidrokarbon di Lama Formation di dalam Anoa Graben.
PTTEP CSR Paud Indonesia, Klinik Kesehatan, PTTEP CSR Klinik, Kesehatan Indonesia, CSR Paud Indonesia, CSR Kesehatan PTTEP, perhatian untuk csr paud